Pelaksanaan Kegiatan Pencucian Parit

Dampak dari el nino dan la nina tidak hanya dirasakan oleh warga desa sriwidadi tetapi juga di rasakan masyarakat desa di berbagai wilayah di Indonesia. Perubahan iklim sangat mempengaruhi di beberapa sektor terutama di sektor pertanian yang  mengalami pergeseran masa tanam sehingga berdampak pada pergeseran masa panen. Perubahan masa penghujan yang lebih panjang juga menimbulkan dampak pada terjadinya banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah di Indonesia, hal ini juga dirasakan oleh warga desa sriwidadi yang mengalami kenaikan debit air sehingga terjadinya genangan air di sebagian besar pekerangan rumah.

Baca juga artikel: Dampak La Nina Bagi Masyarakat Desa Sriwidadi, klik disini

Dampak kenaikan debit air yang mengakibatkan peningkatan volume air yang tidak terkendali juga di rasakan oleh warga di sekitar desa sriwidadi, sehingga sangat mengganggu aktifitas sehari-hari bagi yang akan bekerja di perusahaan perkebunan PT Globalindo Agung Lestari serta anak-anak yang akan berangkat ke sekolah. Tngginya curah hujan membuat saluran kanal primer, skunder dan tersier maupun kwarter tidak mampu menampung debit air.

Baca juga artikel: Peran BPD Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa, klik disini

Kondisi alam desa sriwidadi yang berada pada dataran cukup rendah di bandingkan dari beberapa desa di sekitarnya serta menjadi pusat pergerakan aliran air sungai yang mengalir dari saluran sekitaran desa melalui desa sriwiadadi menimbulkan dampak peningkatan debit air secara signifikan. Kondisi  sungai maupun kanal yang dangkal menjadi facktor utama peningkatan debit air di samping tingginya curah hujan dalam kurun satu bulan terakhir ini.

Baca juga artikel: Pengertian, Maksud Dan tujuan Sistem Informasi Desa, klik disini

Disamping faktor pendangkalan pada sungai maupun kanal, dampak kenaikan debit air juga sangat dipengaruhi dengan tidak normalnya drainase serta peningkatan curah hujan di DAS muroi sangat berdampak terjadinya peningkatan debit air tidak hanya di desa sriwidadi tetapi juga di sepanjang  aliran DAS Kapuas. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa faktor yang menyebabkan peningkatan debit air di desa sriwidadi adalah sebagai berikut:

1. Dampak dari el nino dan la nina menyebabkan perubahan iklim
2. Tingginya curah hujan pada masa penghujan pada bulan pebruari sampai awal maret 2024
3. Pendangkalan di semua saluran sungai dari kwarter sampai primer
4. Tidak lancarnya saluran drainase di areal pekarangan rumah

Baca juga artikel: Peran Perempuan Dalam Pembanguan Desa, klik disini

Menyikapi hal tersebut diatas Pemerintah desa sriwidadi pada akhir tahun 2023 melaui musdes RKP desa telah merumuskan dan menganggarkan upaya pecegahan dan penanggulanga akibat kenaikan debit air yang selama ini terjadi pada setiap musim penghujan. Dengan adanya Dana Desa  dapat di pergunakan dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui pekerjaan pencucian parit yang berada di sepanjang depan pekarangan rumah . hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari kenaikan debit air di arael pekarangan rumah warga desa sriwidadi.

Baca juga artikel: Optimalisasi Website Menuju Desa Maju, klik disini

Desa sriwidadi merupakan desa eks PLG yang kewenangannya sebagian masih berada di kementerian pusat dalam beberapa hal termasuk dalam kewenagan untuk normalisasi saluran sekunder maupun saluran primer sehingga pemerintah daerah kabupaten Kapuas juga kurang optimal dalam membantu pekerjaan normalisasi saluran baik saluran primer maupun pada saluran sekunder. Pemerintah desa sriwidadi telah mengajukan proposal normalisasi saluran primer namun terkendala  pada masalah kewenangan dalam pekerjaan normalisasi saluran sungai khususnya saluran skunder. Belum adanya penyerahan secara menyeluruh terkait wilayah eks PLG kepada pemerintah kabupaten Kapuas merupakan kendala bagi dinas pekerjaan umum ( Dinas PUPR ) untuk dapat melaksanakan kegiatan normalisasi di wilyah desa Eks PLG tersebut.

Baca juga artikel: Enam Pilar Menuju Desa Cerdas, klik disini

Pemerintah desa sriwidadi telah mengambil langkah dalam menangani dampak dari peningkatan air yang mengenangi pada sebagian pekarangan rumah wagra desa diantaranya:

1. Penganggaran untuk pencucian parit pada saluran tersier
2. Pelaksanaan pencucian parit tersier pada tahap pertama anggaran tahun 2024
3. Menggalakan gotong-royong secara berkala di lingkungan masing-masing RT
4. Menghimbau pada masyarakat kemungkinan timbulnya berbagai penyakit menular akibat dampak peningkatan debit air lingkungan masing-masing RT
5. Pencucian parit sepanjang 3.600 meter
6. Besaran anggaran dana desa untuk cuci parit sebesar 94.622.500,00 juta rupiah

Baca juga artikel: Membangun Kapuas Dari Desa, klik disini

Melalui tim pelaksana kegiatan pada saat ini telah memulai pelaksanaan kegiatan pencucian parit, diharapkan mampu mengurangi debit air secara signifikan mengingat curah hujan sudah mulai berkurang. Di harapkan pelaksanaan tersebut dapat terselesaikan sebelum hari raya idul fitri sehingga masyarakat dapat merayakan tanpa terkendala dengan adanya peningkatan debit air lagi.

Kesimpulan:

Sikap cepat dan tanggap dari pemerintah desa dapat menyelesaikan segala permasalah lebih cepat, efektif dan efisien serta peran pro aktif dari lembaga desa terutama BPD yang ikut menyetujui penganggaran dalam pelaksanaan kegiatan cuci parit. Semoga kedepanya tidak terjadi lagi peningkatan debit air yang dapat berdampak pada timbulnya bencana banjir di desa sriwidadi.